Situs Kokoplak
Banjar
Situs cagar budaya Embah Dalem
Adipati Tambakbaya atau dikenal dengan sebutan Situs Kokoplak yang memiliki
luas lahan sekitar 1 hektare di Dusun Pananjung, Desa Mulyasari, Kecamatan
Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, merupakan tempat yang kerap dikunjungi
peziarah daerah.
Wisata Budaya
Situs Kokoplak Kota Banjar yakni
sebuah tempat wisata budaya yang berada di Dusun Pananjung, Desa Mulyasari,
Kecamatan Pataruman, Kota Banjar. Pengunjung bukan cuma orang Banjar saja yang
biasa berkunjung ke tempat wisata budaya situs Kokoplak ini,
melainkan ternyata menurut warga setempat tidak sedikit pengunjung-pengunjung
yang berasal dari luar daerah kota Banjar. Lokasi ini senantiasa penuh
pengunjung yang memiliki tidak sedikit tujuan-tujuan tertentu "tanda
kutip".
Konon, keberadaan situs tersebut bermula dari cerita mengenai Raden Adipati
Singaperbangsa II Dalem Tambakbaya (1630-1641 M), putra Adipati Kertabumi II
atau Raden Adipati Singaperbangsa I, mendapat gelar Dalem Tambakbaya karena
berjasa telah membuat tambak sebagai pusat pertanian di daerah baru, yakni
Liunggunung.
Raden Adipati Singaperbangsa II menikah dengan Nyi Mas Raja, putri Dalem
Wiramantri dari Rajadesa. Hasil pernikahannya dikaruniai empat orang anak,
diantaranya Singa Perbangsa III, Nyi Ajeng Kirtanaya, Singarate dan Singabaya.
Setelah wafat, Adipati Singaperbangsa II atau Adipati Tambakbaya dimakamkan di
Kokoplak Banjar.
Namun, di balik sejarah tentang awal mula keberadaan Situs Adipati
Tambakbaya, serta kepercayaan para peziarah yang melakukan ritual do’a di makam
tersebut dengan maksud untuk penghasilan dagang, usaha maupun kepangkatan
jabatan, ternyata Situs Kokoplak juga menyimpan sejumlah cerita mistik yang
dipercaya kebenarannya oleh masyarakat sekitar.
Tetapi ada saja visitor yg datang cuma buat
menikmati suasana alam di sekitarnya lantaran kealamian & keasriannya menciptakan hawa di sekitar ruang tersebut benar benar sejuk, area ini
senantiasa ramai bersama peziarah bahkan tidak segan-segan tidak sedikit pun
peziarah yg berasal dari lokasi yg pass jauh.
Terlebih umumnya
tempat ini senantiasa ramai dikunjungi terutama sebelum bulan Ramadhan. Jangan
sampai heran apabila pada bulan tersebut anda melihat sejumlah pengunjung yang
berbondong-bondong buat berziarah ke tempat ini. @dari
berbagai sumber